menu
close

TIM PEMBINA ADIWIYATA MTsN 1 BANYUWANGI IKUTI PENANAMAN CEMARA LAUT DALAM RANGKA HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2024

Rabu, 5 Mei 2024, bertempat di Pantai Grand Watudodol Kabupaten Banyuwangi, anggota Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Inun Fitriyani-Guru dan Tim Adiwiyata MTsN 1 Banyuwangi, mengikuti kegiatan peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kegiatan senam pagi sebagai pra acara diikuti oleh seluruh peserta terdiri atas Kepala KLHK Prop. Jawa Timur, Kapala DLH Kab Banyuwangi, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Banyuwangi, Kepala Dinas Kehutanan Situbondo, dan Banyuwanngi, Presiden Petrokimia Gresik, Kepala Sekolah dan Madrasah Penerima Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri, Tim Adiwiyata Kab. Banyuwangi dan beberapa siswa duta Adiwiyata. Seremonial pembukaan kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Ibu Ipuk Festiandani, diawali dengan kegiatan santunan yatim piatu dengan harapan niat terbaik kita diterima Allah SWT. dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Acara selanjutnya sambutan Kepala KLHK Prop. Jawa Timur. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa tema peringatan lingkungan hidup kali ini adalah “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”. Zerro Emission, salah satunya dengan reboisasi penanaman 250 pohon cemara. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara live streaming dan dipantau langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI. Selanjutnya sambutan Bupati Banyuwangi, ibu Ipuk Festiandani. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada KLHK Propinsi Jawa Timur dan Kepala DLH Kabupaten Banyuwangi atas supportnya kepada Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa kegiatan.Momentum peringatan ini, mari kita gunakan untuk mengingatkan kembali apa yg sudah kita berikan pada lingkungan kita, sejauh mana apa yang kita lakukan berdampak bagi lingkungan sekitar kita. Selanjutnya Beliau menyampaikan juga bahwa
“Bicara soal lingkungan tidak akan ada apa-apanya, yang terpenting adalah komitmen kita untuk terus menjaga lingkungan. Ada 3 hal terkait climate change, Krisis lingkungaan, Perubahan iklim, saat ini iklim sudah tidak menentu, unsur hara yg telah lama dieksploitasi, dan bencana alam. Yang semua itu tentunya sangat mempengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat khususnya di Banyuwangi. Seluruh aparat pemerintah dan masyarakat Banyuwangi perlu bersama bergandengan tangan menghadapi tantangan perubahan iklim”. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan himbauan “mari kita jaga lingkungan, mari kita mulai dari diri kita, dari yang paling kecil, mulai saat ini.

Rangkaian seremonial pembukaan ditutup dengan pembagian door prize. (IF)